Renault dan Nissan
berita

Renault dan Nissan membantah rumor tentang pembubaran aliansi tersebut

Pada 13 Januari, muncul rumor bahwa Renault dan Nissan memutuskan hubungan mereka dan akan terus beroperasi secara terpisah di masa depan. Dengan latar belakang berita ini, saham kedua merek tersebut jatuh secara dahsyat. Perwakilan perusahaan membantah rumor tersebut.

Informasi tersebut disebarkan oleh Financial Times. Ia menulis bahwa Nissan sedang mengembangkan strategi rahasia untuk memutuskan hubungan dengan mitra Prancis. Diduga, kredibilitasnya dirusak setelah Renault mencoba merger dengan FCA, namun mengabaikan keinginan Nissan.

Penyelesaian kerjasama antar perusahaan akan membawa kerugian besar bagi kedua belah pihak. Bisa ditebak, kabar ini membuat takut investor, dan harga saham pun jatuh. Untuk Renault, ini adalah level terendah dalam 6 tahun. Nissan menghadapi angka seperti itu 8,5 tahun yang lalu.

Foto Renault dan Nissan Pejabat Nissan dengan cepat membantah rumor tersebut. Layanan pers mengatakan bahwa aliansi ini adalah dasar kesuksesan pabrikan, dan Nissan tidak akan meninggalkannya.

Perwakilan Renault pun tak tinggal diam. Kepala dewan direksi mengatakan bahwa dia terkejut karena Financial Times telah merilis informasi palsu yang terus terang, dan bahwa dia tidak melihat prasyarat untuk mengakhiri kerja sama dengan Jepang.

Reaksi seperti itu diharapkan, karena harga saham jatuh dengan cepat, dan perlu untuk menyelamatkan situasi dalam hal apapun. Namun, fakta bahwa ada konflik sulit untuk disangkal. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari fakta bahwa peluncuran model-model baru sedang tertunda. Hal ini misalnya berdampak pada merek Mitsubishi yang diakuisisi oleh Nissan pada tahun 2016.

Pernyataan perwakilan perusahaan yang "mendunia" kemungkinan besar akan menaikkan nilai saham perusahaan, tetapi tidak akan menjadi garis hidup. Kami akan memantau situasinya.

Tambah komentar